:. Bambang Suhartono' Blog .:

Home » Posts tagged 'IT blue Print'

Tag Archives: IT blue Print

Bagaimana mengelola Organisasi IT agar tumbuh dan berkembang bersama bisnis Perusahaan

'We've considered every potential risk except the risks of avoiding all risks.'Menarik jika mendengar suatu Perusahaan yang sudah besar, tetapi dengan organisasi IT yang secara jumlah man powernya pun cukup besar akan tetapi konsep pengelolaan organisasi IT nya belum merujuk kepada kaida-kaidah pengelolaan yang benar. Yang Saya maksud kaidah dalam hal ini adalah pengelolaan berdasarkan pendekatan “Best Practise” serta standard yang sudah ada dan banyak diterapkan pada organisasi IT lainnya dan efektif dalam membantu perusahaan untuk meningkat strategi secara menyeluruh . Diskusi ini terjadi ketika Saya mendapatkan beberapa pertanyaan dan dari beberapa teman-teman pada suatu perusahaan baik dari latar belakang non IT maupun dari latar belakang IT sendiri , seperti :

  1. Bagaimana mengelola organisasi IT yang benar dan Metode apa yang harus digunakan, agar organisasi IT bisa sejalan dengan kegiatan bisnis Perusahaan ?
  2. Bagaimana agar organisasi IT Saya tidak hanya sebagai supporting, akan tetapi sebagai mitra/ partner dalam membangun bisnsis ?
  3. Bagaimana jika pengelolaan IT dalam suatu group perusahaan yang baik, karena selama ini masing-masing perusahaan/ divisi pada perusahaan tersebut mempunyai organisasi IT sendiri-sendiri ?

Berdasarkan pengalaman Saya dalam membangun organisasi IT maupun berdasarkan diskusi maupun benchmarking ke beberapa perusahaan yang Saya melihatnya cukup besar dan pengelolaan IT nya sudah baik, beberapa pertanyaan tersebut akan Saya coba jelaskan satu persatu.

#1. Bagaimana mengelola organisasi IT yang benar dan Metode apa yang harus digunakan, agar organisasi IT bisa sejalan dengan kegiatan bisnis Perusahaan ?

Dalam mengelola Organisasi IT yang benar, yang perlu diperhatikan adalah bahwa pertama harus ada jiwa kepemimpinan dalam memimpin organisasi tersebut. Karena seperti yang kita ketahui bahwa dalam mengelola IT, tidak hanya kita bicara mengelola mesin yang berhubungan dengan IT akan tetapi juga kita bicara bagaimana mengelola orang. Karena orang yang terlibat dalam organsiasi IT sendiri merupakan team yang perlu juga perhatian khusus. Perhatian ini tidak hanya berbicara mengenai gaji, karir, akan tetapi kemampuan/ skill mereka yang perlu ditambah dalam bentuk perencanaan training/ pelatihan yang perlu diambil oleh masing-masing karyawan. Beberapa perhatian yang harus diperhatikan tadi sebagai dasar untuk menjaga/ retain agar karyawan kita tetap menjadi bagian dari team yang utuh dan solid terutama dalam membangun organisasi IT. Selain dari faktor pendekatan internal, pendekatan secara eksternal terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan adalah mampu untuk bersosialisasi dengan bagian/ Department lainnya. Karena Bagian/ Department yang ada pada satu perusahaan, juga sebagai ujung tombak keberhasilan dari organisasi IT tersebut, karena tanpa dukungan dari bagian/ department yang ada, segala implementasi IT yang dilakukan di Perusahaan tidak akan berjalan lancar,s sesuai harapan organisasi. Selain dari internal perusahaan, dari sisi eksternal perusahaan pun juga perlu adanya perhatian khusus, terutama dalam menjalin kerjasama/ partnership dengan para vendor/ supplier. Karena jangan sampai karena tidak ada kerjasama yang berjalan baik, kita tidak bisa didukung oleh pihak luar (vendor/ supplier). Berdasarkan beberapa pengelaman, banyak sekali team IT pada saat terjepit (sebagai contoh, perangkat server/ router mati, sedangkan di IT sendiri tidak ada backup dan esok sudah harus digunakan oleh seluruh karyawan/ customer), maka mau tidak mau, kemampuan leadership ini yang harus diuji, terutama dalam bagaimana melakukan pendekatan/ melobi pihak vendor/ supplier untuk bisa membantu meminjamkan sementara perangkat yang ada (sebagai pengganti sementara) dari perangkat yang rusak, sehingga layanan IT tetap bisa berjalan (tanpa ada gangguan).

(more…)

WEB Service dan manfaatnya pada Perusahaan

web serviceBermula dari analisa kebutuhan dari para perusahaan yang saya coba tangani dalam pengerjaan IT Master Plan (IT Blue Print). Beberapa solusi (Target) terutama aspek Aristektur Sistem Informasi & Arsiktetur Teknologi, khsusunya bicara mengenai pendekatan TOGAF 9.1. Solusi yang digunakan untuk  WEB SERVICE, dimana fungsi webservice ini adalah salah satunya adalah menyiasati pertukaran data dari beberapa platform. Hampir semua perusahaan saat ini tidak bisa menyelesaikan 1 masalah perusahaan cukup dengan 1 solusi aplikasi (misalkan ERP :SAP, Oracle, Microsoft Dynamic, dll), akan tetapi masih membutuhkan aplikasi-aplikasi lain untuk mengelola data bisnis perusahaan. Saat ini Web Service dalam pengembangannya sudah berkembang mulai dari Web 1.0, Web 2.0, Web 3.0, untuk detail pembahasannya rekan-rekan bisa melihat tulisan mengenai perbedaan masing-masing Web

SEBAGAI CONTOH : pada 1 Perusahaan menggunakan ERP (Enterprise Resources Planing ) dengan brand anggap “A”  untuk seluruh bisnis, akan tetapi  ada 1 Department/ bagian yang tidak bisa tercover dengan aplikasi ERP tersebut (disebabkan karena keterbatasan modul yang tidak tersedia), tetapi perusahaan tersebut memutuskan untuk menggunakan aplikasi tambahan yang dikerjakan secara customize (baik internal team maupun oleh konsultan/ outsource). Pada saat pelaksanaanya  data tersebut dibutuhkan untuk bisa diakses (pertukaran data), atau dengan kata lain dihubungkan antara aplikasi customize dengan aplikasi ERP perusahaan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan aplikasi Web Services.

Untuk pembahasan lebih lanjut, berikut saya coba jelaskan mengenai apa itu Web Service,  kegunaannya untuk apa.

Web service menurut W3.org mendefinisikan web service sebagai “sebuah software aplikasi yang dapat teridentifikasi oleh URI dan memiliki interface yang didefiniskan, dideskripsikan, dan dimengerti oleh XML dan juga mendukung interaksi langsung dengan software aplikasi yang lain dengan menggunakan message berbasis XML melalui protokol internet”.

Web service adalah sebuah sofware aplikasi yang tidak terpengaruh oleh platform, ia akan menyediakan method-method yang dapat diakses oleh network. Ia juga akan menggunakan XML untuk pertukaran data, khususnya pada dua entities bisnis yang berbeda.

(more…)

Menyembunyikan Category, Author dan Date in pada WordPress

Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai bagaimana menyembunyikan category, author dan date ini pada WordPress, dimana umumnya setelah kita melakukan posting, tulisan tersebut muncul, padahal kita tidak menginginkannya muncul.  Saya coba mempraktekan ini dengan menggunakan themes dari Twenty Eleven or Twenty Twelve WordPress.

Berikut beberapa triks tambahan untuk melaksanakan tersebut

 

hide category-date wordpress

 

Caranya sebagai berikut :

  1. Buka folder //public_html/wp-content/themes/twentyten
  2. Arahkan ke File style.css (lakukan backup/ copi file tersebut ke folder yang lain)
  3. Edit file tersebut
  4. Arahkan kursor pada baris terakhir file style.css, lalu Tambahkan perintah berikut
    .entry-meta {
    display: none;
    }
  5. Simpan file tersebut
  6. Seharusnya cateogyr, author dan date in sudah tidak muncul.

 

Selamat mencoba.

 

Perbedaan Post dan Page

wordpress logoPada saat melakukan bloging, kita sering kali ditemukan dengan istilah Post dan Page, dan terkadang cukup membingungkan, terutama bagi para bloger pemula. Untuk itu , kali ini saya mencoba membahas mengenai kedua perbedaan tersebut , yaitu apa yang dimaksud dengan Post dan apa yang dimaksud dengan Page.

1. Pengertian Post

Post, atau sering disebut postingan oleh orang Indonesia, adalah suatu halaman artikel yang selalu update dan biasanya jumlahnya lebih banyak daripada page (khusus untuk website kategori blog, news, atau portal). Post secara default akan muncul di halaman pertama (home), dan tertata sesuai tanggal posting yaitu artikel terakhir (terbaru) muncul paling atas. Jadi intinya adalah, posting lebih sering bertambah seiring bertambahnya umur suatu blog (dengan catatan blog secara aktif diupdate terus). Selain itu posting sangat sensitif pada waktu publikasi, serta tersimpan pada halaman arsip (archives) WordPress. Posting yang lebih lama akan terkubur lebih jauh di halaman arsip, ditumpuk oleh posting-posting terbaru.

2. Pengertian Page

Lain halnya dengan page. Page pada WordPress tidak terpengaruh dengan tanggal publikasi karena page akan berupa link yang terdapat pada tombol-tombol navigasi website berbasis WordPress dan akan terus muncul sesuai kehendak sang empunya blog. Meskipun Anda juga bisa menambah page berapapun yang Anda mau, namun itu tidak mempengaruhi halaman arsip dan tidak akan terkubur dalam website Anda. Contoh penggunaan page adalah untuk membuat halaman About, Contact Us, Servis, dan sebagainya.

(more…)

TOGAF, Salah satu Metodologi dalam pembuatan IT Blue Print

Artikel ini saya tulis, sebenarnya untuk mendokumentasikan terkait dengan beberapa pekerjaan terkait dengan apa yang sedang saya kerjakan bersama Team dalam hal pembuatan IT Blue Print (cetak biru IT) untuk suatu perusahaan. Dan seperti yang sudah pernah saya sampaikan dalam tulisan saya sebelumnya mengenai mengapa IT Blue Print dibutuhkan ?, tulisan ini menyambung dari tulisan saya sebelumnyna, hanya saja pada tulisan ini saya akan berbicara mengenai Metodologi TOGAF (The Open Group Architecture Framework) yang umum digunakan untuk pembuatan IT Blue Print (Ada juga metodologi lainnya seperti : Zachman , Enterprise Architecture, dll).

Saat ini ada beragam jenis  framework   yang menunjukkan perkembangan konsep arsitektur  enterprise, diantaranya adalah  Zachman framework,  Federal Enterprise Architecture Framework  (FEAF),  DoD Architecture Framework (DoDAF),  Treasury Enterprise Architecture Framework  (TEAF), serta  The Open Group Architectural Framework  (TOGAF).  Menurut hasil survei yang dilakukan oleh  Institute For Enterprise Architecture Development  (IFEAD)   tahun 2005, frame wor k   yang paling banyak digunakan dalam dunia industri maupun pemerintahan adalah Zachman (25%), TOGAF (11%) ,  dan FEAF (9%). Hasil perbandingan penggunaan jenis  framework   terlihat pada Gambar 1.

  survey mengenai enterprise architecture

 

 

 

 

 

 

 

Gambar  Hasil survei pemakaian framework   (IFEAD 2005) .

(more…)

Mengapa IT Blue Print dibutuhkan ?

IT AlignmentPada hari ini saya akan membahas mengenai pentingnya IT Blue Print, kebetulan tulisan ini juga menjadi latar belakang dari penelitian yang sedang saya lakukan terkait dengan judul “PENETAPAN BLUE PRINT IT DENGAN PENDEKATAN COBIT 5.0”.      

Pemanfaatan teknologi informasi (TI) telah memberikan banyak solusi dan keuntungan melalui peluang-peluang sebagai bentuk dari peran strategis TI dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Peluang-peluang tersebut dapat diciptakan dari optimalisasi sumber daya TI pada area sumber daya perusahaan yang meliputi data, sistem aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi yang relatif mahal, dimana munculnya resiko terjadinya kegagalan juga cukup besar. Kondisi ini membutuhkan konsentrasi serta konsistensi  dalam bidang pengelolaan sehingga diharapkan suatu tata kelola TI (IT Governance) yang sesuai akan menjadi kebutuhan yang esensial dari suatu perusahaan.  Selain itu semakin komplek kebutuhan teknologi informasi menuntut proses pengelolaan yang lebih baik terutama dalam hal perencanaan, proses perencanaan ini tidak hanya dilakukan dalam waktu yang pendek ( 1 tahun), tetapi juga membutuhkan perencanaan yang matang sampai dengan minimal 5 tahun kedepan. Peta perjalanan organisasi TI  (road map)  dibutuhkan guna keberlangsungan organisasi tersebut dalam hal pengelolaan teknologi informasi yang lebih baik.

       Bagi sebuah perusahaan informasi merupakan suatu hal yang sangat menunjang bagi  keberlangsungan suatu organisasi, karenanya dibutuhkan pelayanan yang tepat waktu, akurat dan memenuhi kebutuhan pengguna. Perkembangan organisasi perusahaan  yang ditandai dengan penambahan jumlah karyawan adanya penyesuaian suatu layanan yang berbasis teknologi informasi agar dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada.

       Penerapan teknologi informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan  tersebut diperlukan suatu perencanaan dan implementasi teknologi informasi yang selaras dengan perencanaan dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan. Penerapan teknologi informasi yang selaras dengan tujuan organisasi tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sistem tata kelola yang baik (IT Governance) dimana dimulai dari tahap perencanaan, implementasi , pengiriman maupun dukungan serta adanya evaluasi dari pelaksanaan tersebut.  Tata kelola teknologi informasi didefinisikan sebagai struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengontrol suatu institusi dalam mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai dan menyeimbangkan resiko terhadap teknologi informasi dan proses-prosesnya.

(more…)