:. Bambang Suhartono' Blog .:

Home » 2015 » September

Monthly Archives: September 2015

BPRE (Business Process Re-Engineering) = menyederhanakan proses bisnis

           BPR Business Need pandu cipta solusi  Dalam kegiatan operasional perusahaan, sering kali kita menemukan terjadinya hal-hal yang dirasa tidak efisien dalam beberapa proses sehingga berdampak proses yang dirasa tidak efektif dan yang paling ekstrem adalah menyebabkan biaya yang cukup tinggi dalam operasional perusahaan. Biaya operasional yang tinggi (overhead) akan berdampak kepada meningkatnya harga penjualan suatu barang maupun jasa. Dengan meningkatnya harga penjualan tersebut mengakibatkan persaingan pada dunia industry semakin tidak kompetitif, apalagi dijaman sekarang ini dimana pelanggan lebih berfokus kepada harga, karena memang faktor ekonomi global yang semakin menurun. Jika perusahaan tidak bisa bersaing dalam harga serta tidak melakukan inovasi baru, akan mungkin terjadi perusahaan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggannya, karena pelanggan yang lama akan beralih kepada produk lainnya (produk pengganti) yang sama fungsinya.

             Perlu diingat bahwa setiap perusahaan harus bisa survive dalam menghadapi setiap tantangan . Saat ini dimana ekonomi sedang menurun, harusnya  perusahaan melakukan improvement/ perbaikan disetiap proses yang ada, dimana seluruh bagian harus berkontribusi untuk melihat kembali proses-proses mana yang dirasa kurang efektif dan banyak terjadi pemborosan (waktu, biaya). Dengan perananan inisitaif dari puncak pimpinan (top management) dan dilakukan baik seluruh pihak (midlle management, maupun operasional). Banyak metode yang digunakan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan metode six sigma, kaizen (SS, QCC, QCP).  BPRE (Business Process Re-engineering) atau sering dikenal dengan Rekayasa ulang Proses Bisnis adalah suatu model pendekatan dengan cara melihat proses-proses yang ada apakah ada proses yang tidak efektif & efisien  sehingga bisa menimbulkan terjadinya pemborosan (waktu & biaya) dan memperbaiki proses-proses tersebut (menyederhanakan) (memisahkan proses lama kepada proses baru) sehingga bisa berdampak kepada proses yang dirasa efektif & efisien, biasanya indicator efektif dan efisien adalah dengan mengukur/ membandingkan baik secara waktu sebelum perubahan proses dengan sesudah proses, dimana seharusnya proses yang terjadi bisa lebih cepat, begitu pula jika diukur/ dibandingkan dengan biaya, seharusnya BPRE yang baik bisa menimbulkan pemangkasan biaya (cost reduction) (biaya nya lebih murah).        (more…)